Cara Mudah Membedakan Kalimat Fakta dan Opini

Mata pelajaran Bahasa Indonesia kadang dianggap sebelah mata oleh sebagain pihak. Mereka mengatakan bahwa "mudah saja bagi kami belajar Bahasa Indonesia karena itu adalah bahasa kami, dibandingkan jika harus memperlajari Matematika atau Bahasa Inggris."
Ada pula yang mengatakan bahwa MENDAPATKAN NILAI TERTINGGI DI MATEMATIKA ITU HEBAT, JIKA MENDAPAT NILAI RENDAH ITU WAJAR. JIKA MENDAPATKAN NILAI TINGGI DI BAHASA INDONESIA ITU WAJAR, NAMUN MENDAPATKAN NILAI RENDAH BERARTI SANGAT TIDAK WAJAR.
Akankah hal ini kemudian mendeskriditkan Bahasa Indonesia sebagai pelajaran yang hanya formaslitas saja untuk dipahami. Jika memang mengganggap mudah, tentu banyak yang mendapat nilai sempurna di tiap Ujian Nasional.
Ada yang mengatakan bahwa " Matematika memang sulit, tapi untuk mendapat nilai sempurna pasti bisa. Sedangkan Bahasa Indonesia itu mudah, namun untuk mendapatkan nilai sempurna sangat sulit."
Itu terjadi karena memperlajari materi-materi dalam pelajaran tersebut memerlukan pemahaman. Namun, bukan berarti tidak menggunakan rumus. Sama seperti Matematika, Bahasa Indonesia juga memiliki rumus. Begitu saya menyebutnya. Saya pun membuat rumus itu sendiri. Mungkin sudah diterapkan oleh kawan-kawan lainnya, namun saya mencoba membaginya kembali. Ini saya dapatkan setelah menganalisis bentuk soal di ujian nasional dan contoh-contoh kalimat.
Saya mulai dengan FAKTA DAN OPINI
Setiap mengajar, saya hampir tidak pernah menggunakan buku teori. Buku yang saya gunakan hanya untuk menjadi bahan bacaan saja. Itu pun sangat jarang. Untuk soal, materi, dll. saya lebih senang melakukannya dengan spontanitas.
Fakta dan opini merupakan satu dari materi yang membingungkan siswa. Saya pun pertama kali mempelajarinya sebagai guru, kadang terkecoh. Rumus ini saya gunakan dan insyaallah 80 % tepat dengan catatan keakuratan soal yang kita pelajari.

contoh:
1.  Tahun 1945 adalah tahun kemerdekaan RI.
2.  Tahun 1945 adalah tahun kemerdekaan RI yang diraih dengan susah payah.

Kalimat 1 disebut FAKTA
kalimat 2 disebut OPINI

Rumus:
FAKTA
1. Menjawab pertanyaan siapa, kapan, berapa, dan di mana.
2. Bersifat pernyataan yang tidak dapat dibantah

Namun kedua ciri di atas dapat dibantah. Lihat contoh kalimat pertama. Kaliat tersebut menjawab pertanyaan kapan yakni pada tahun 1945 merupakan hari kemerdekaan RI. Lalu mengapa kalimat 2 dikatakan opini?

KUNCINYA HANYA SATU. SETIAP KALIMAT YANG MENGANDUNG KATA SIFAT ADALAH KALIMAT OPINI. APAPUN BENTUKNYA!

Jadi, jika ingin menentukan kalimat tersebut fakta atau opini. Cari terlenih dahulu kata sifat. Jika ada, berarti kalimat opini. Jika tidak, berarti kalimat fakta. Jika masih ragu, tes kembali kalimat opini tersebut dengan ciri berikut:
1.  menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa, dan
2.  kalimat yang dapat dibantah kebenarannya dan setiap orang dapat memiliki pandangan yang berbeda.

SIMPLE! CUKUP MELIHAT KATA SIFAT!
Silakan mencoba dengan mencari kalimat sendiri!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS KELAS IX, SENIN-KAMIS, 28-32 OKTOBER 2019

RPP DAN LKPD PEMBELAJARAN KOMBINASI LURING DAN DARING BAHASA INDONESIA TEKS PERCOBAAN (KD 3.1 DAN 4.1) KELAS 9 SEMESTER GANJIL