Trilogi Bapak, Anak, dan Lelaki



Seorang Perempuan di Mata Jelaga

oleh Dian Tri Lestari pada 19 November 2011 pukul 15:39 ·
Jelaga malam mengambang remang-remang
Pada ruang sempit seorang perempuan tengah sembahyang
Ia sampaikan kalut hati berkalang
Pada Sang Diraja yang ia yakini sungguh penyayang

Pun perempuan menutup raut
pada telapak tangan dan berdesis berikut gemetar
Sungguh wujud ia merupa sempurna
Namun sembahyang perempuan tumpah air mata meruah
Tidak istimewa
Tidak cukup harga
Hinggap kuat merasa

Diteratapnya pula lambai pelita bersahaja
Muncul sesudahnya jelaga bertebar layak salju
kala akhir Desember tiba
Ia pun rebah sesudah memadamkan apinya
Meringkuk rapat di lantai
Merasa dingin kaku pada kulitnya
Jadilah perempuan berada di antara jelaga
Membiarkan diri pada tebaran kelam pekat
Cukup hanya doa dan tanya pada Tuhan
ia hanya membiarkan indah rupa cukup tampak pada
jelaga
Sebab perempuan kian merasa
Ia tak cukup ada dan bernyawa
Bagi kekasih tercinta





ANAK BAPAK


Baru saja sehari lalu anaknya memendam
udara
yang katanya memisahkan dia akan purnama
baru saja sehari dulu anaknya berbinar-binar mencium kasih punggung tangannya
tepat di pucuk kepalanya yang mengeras
meruntuh pada hatinya yang penuh kasih
baru saja itu berlalu
kini anaknya pulalah yang menarik kembali punggung tangannya yang sudah setinggi pinggangnya

Anakku, Anak Bapak...
Sudahkah Kau belajar tak bernapas untuk menjumpai Purnamamu?

DAlam kelam anak pun berkalam
dalam batinnya tak mau diam
....
Aku tak mau selekas ini
Sebab masih kulekat-lekat segalanya tentang Bapakku
Bagaimana ia merangkulku ketika aku mengeras dan memanas
bagaimana ia mencabut botol susuku agar aku mandiri lekas-lekas
Bagaimana ia mendiamiku ketika kepalaku mengeras
Bagaimana ia menjemputku pulang dari sekolah pukul tiga yang panas
Juga bagaimana ia menatap nilaiku yang juga lepas tuntas
...
Aku tak mau selekas ini
Sebab masih kulekat-lekat segalanya tentang Bapakku
Ketika keringatnya lepas merangkul dua bilah papan meretas harga dirinya
Ketika tajam matanya mencabut tulang dari kerongkonganku
Ketika ngilu batinnya jika kudiami ia karena ia tak memahami jiwa mudaku
Ketika senyum tersembunyinya menjemput purnamaku turun dari semayamnya
...
Anakmu, Bapak
Jika boleh memilih,
ingin sekali berjumpa pada Illahi
Berdiskusi dari hati ke hati....
Mengapa sepenting inikah melepaskan diri dari kecilnya seorang anak menjadi dewasanya seorang wanita?
Mengapa tak dibiarkan saja waktu berhenti dan aku masih tetap
merasakan...
Jahitan Emak, Tajamnya mata Emak, Sederhananya Emak dihadapan orang lain
Sahutan Emak
Inikah rasanya tangis usai Qabul dan Titah Purnama nantinya?
....
Tahukah kau, Purnama...
Ijabmu merebutku sebagai Anak Bapak
merebut masa kecilku
merebut kasih yang diam-diam kugunungkan untuk Bapakku
Tahukah kau, Purnama...
Selama ini aku mencari
Sengilu inikah kau bawa aku pergi...
...
Maka kudengar Bapak menjawab lewat senyumnya yang tak kunjung sampai
Tepat dibawah ubannya yang bermisai
"Anak Bapak yang tak bisa melihat kasih dari senyum Bapak yang tak sampai...
Jangan tangguhkan titah ILLahi,"
....
Ya, Bapak
Anak Bapak ini,
Mungkin mengikuti Titah Robbi
Tapi adakah pembawa titah sedemikian kasihnya seperti Bapak?
Meski separuhnya saja!


 


AL SHandy

Sungguh…
Lekatku penuh telah menyimak kata demi kata yang
Kau cipta.

Serentak bergeming hatiku,
Sesak napasku sejenak
Perlahan mulai berkaca
Mataku sesaat…

Sungguh, jelaslah…
Betapa besar, juga dalamnya
Rasa kasih sayangmu kepada keluarga.

Belahan jiwaku!!!
Ijabku bukanlah sengaja merebut dirimu dalam peluknya
Bukan juga semata menghentikan kasih yang diam-diam kau gunungkan kepadanya…
Namun dengan ijabku,
Inilah jalan yang telah ditempuh para sahabat dan handai taulan kita…
Dengan ijabku pula, dan dengan
Ijin-Nya!
Kelak akan menambah kebahagiaan mereka
Dengan menimang dan bermain bersama buah cinta kita…

Dalam kiblatku menghadap
Dalam lantunan kitab ku coba mendekat
Merayuku, Bermunajatku…
Wahai Illahi Robbi
Ijinkan dan bimbing aku menjadi titah terbaik-Mu
Dalam menyayanginya, seperti
Insan sebelumnya…
Bahkan lebih dari separuhnya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS KELAS IX, SENIN-KAMIS, 28-32 OKTOBER 2019

RPP DAN LKPD PEMBELAJARAN KOMBINASI LURING DAN DARING BAHASA INDONESIA TEKS PERCOBAAN (KD 3.1 DAN 4.1) KELAS 9 SEMESTER GANJIL