Koneksi Antarmateri Modul Pembelajaran Sosial-Emosional
Koneksi Antarmateri
Modul Pembelajaran Sosial-Emosional
Oleh Dian Tri Lestari,
S.Pd.-CGP Angkatan 7 Kabupaten Mempawah-SMPN 1 Mempawah Timur
1. Sebelum mempelajari modul
ini, saya berpikir bahwa pembelajaran sosial emosional dipelajari dalam bentuk
pengalaman hidup, pengalaman berinteraksi, atau pelatihan ESQ sehingga
pembelajaran menjadi identik dengan peningkatan aspek kognitif atau skill life.
Setelah mempelajari modul ini, ternyata pembelajaran sosial-emosional dapat
juga perlu mendapat perhatian dalam bentuk integrasi pembelaran, pembelajaran
eksplisit, pembiasaan, atau kegiatan sekolah.
2. Berkaitan dengan
kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi
seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun
kesejahteraan psikologis (well-being), 3 hal mendasar dan penting yang
saya pelajari adalah:
a. Penciptaan
lingkungan belajar yang tepat serta terkoordinasi untuk meningkatkan
pembelajaran akademik, sosial, dan emosional semua murid. Dukungan sosial
dari keluarga, teman, atau komunitas dapat membantu meningkatkan kesejahteraan
psikologis dan motivasi untuk mencapai kesuksesan akademik.
b. Kemitraan/kerjasama
sekolah-keluarga-komunitas untuk membentuk lingkungan belajar dan pengalaman
yang bercirikan hubungan/relasi yang saling mempercayai dan berkolaborasi.
c. Kurikulum
dan pembelajaran yang jelas dan bermakna, dan evaluasi secara berkala.
3. Berkaitan dengan no 2,
perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah:
a. bagi murid-murid:
1) Penciptaan lingkungan
belajar yang tepat dan terorganisasi dengan melibatkan kolaborasi di sekolah
dan orang tua.
2) Pembelajaran eksplisit
untuk meningkatkan kemampuan sosial emosisonal siswa.
3) Memperbaiki gaya
interaksi dengan murid untuk meningkatkan aspek sosial emosional di dalam
maupun di luar pembelajaran.
b. bagi rekan sejawat:
1) Memperbaiki gaya
interaksi dengan rekan sejawat sebagai bentuk pemodelan dalam upaya penguatan
PSE.
2) Menemukan potensi dan
karakteristik kepribadian rekan sejawat dalam berkolaborasi. Setelah itu,
menggunakan data tersebut untuk mengetahui cara menghadapi dan memaksimalkan
potensi rekan sejawat dalam proses kolaborasi.
3) Memberikan kesempatan
bagi rekan sejawat untuk memaksimalkan potensinya; atau menunjukkan praktik
baiknya; atau mengembangkan idenya. Memberikan ruang bagi rekan sejawat untuk
menunjukkan kemampuan atau mengaplikasikan idenya juga merupakan upaya
kolaborasi sehingga melalui sebab ini, rekan sejawat akan lebih terbuka untuk
diajak membuat keputusan bersama atau untuk menjalankan sebuah rencana.
Komentar
Posting Komentar