Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK dan Kolaborasi Besar Perdana di PMM dan MKKS

Gambar
Inovasi Pembelajaran dengan Multi Platform dan Pengalaman Berbagi Melalui Berbagai Media   "Sekolah adalah panggungnya murid. Bukan wahana bermainnya guru. Pendidikan itu disebut sukses bukan ketika gurunya menjadi juara satu. Pendidikan itu sukses adalah ketika murid berada di atas podium."

Rangkuman Modul Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan

Gambar
Tulisan ini cukup panjang. Namun percayalah, apabila Anda membacanya tanpa melompati satu paragraf pun, Anda akan mengerti akhir cerita dalam tulisan ini. Source:  https://s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/labusel/smpnegeri1seikanan/RWgwRG1PYndDZ0UzMm40T3BqckNKZ1NNRTdVbGc5aGFPbkJpekhBLzBoTT0=-562.jpg   Filosofi Ki Hajar Dewantara dan Pratap Triloka dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin. Ki Hajar Dewantara, yang juga dikenal sebagai pendiri Taman Siswa, adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang memiliki filosofi bahwa pendidikan harus dilakukan dengan menghargai dan memperhatikan keunikan serta kebutuhan masing-masing individu. Filosofi ini dapat diterapkan dalam pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin dengan mempertimbangkan keunikan dan kebutuhan setiap anggota tim atau kelompok yang dipimpin. Seorang pemimpin yang menghargai dan memperhatikan keunikan serta kebutuhan masing-masing anggota ti

Analisis Kasus Dilema Etika

Gambar
  Dinarasikan oleh Dian Tri Lestari, S.Pd. – CGP Angkatan 7 – SMP Negeri 1 Mempawah Timur   Kasus 1 (Dilema keadilan lawan rasa kasihan) Disclaimer: Kepala sekolah meminta untuk merahasiakan identitas dirinya, nama sekolah, foto, serta nama rekan yang ia bimbing dalam kisah ini. Gambar 1 Wawancara dengan Kepala Sekolah SD tentang Kasus Pak X Tahun 2021, seorang kepala sekolah ditempatkan di sebuah SD Negeri XX di Kabupaten Mempawah. Salah satu dilema yang ia hadapi saat itu adalah terhadap seorang ASN yang menjabat sebagai penjaga sekolah. Kita sebut oknum ini sebagai Pak X. Pak X masih masuk kerja setiap hari. Hanya saja, Pak X tidak berada di sekolah hingga akhir jam kerja selesai. Biasanya, ia ke sekolah mulai pukul 06.00 pagi. Setelah membuka semua ruang dan mengurus beberapa hal lainnya, ia keluar sekolah sebelum pukul 09.00. Ia pergi mencari tambahan penghasilan, yaitu menjadi kuli bongkar muat barang di pasar. Setelah mengetahui hal tersebut, kepala sekolah