Bahan Literasi Nonfiksi Pertemuan ke-1
Kalimantan Barat
Kalimantan Barat | |||
---|---|---|---|
Provinsi di Indonesia | |||
Kalbar | |||
Transkripsi bahasa lokal | |||
• Jawi | کليمنتن بارت | ||
• Hanzi sederhana | 西加里曼丹 | ||
• Hanzi tradisional | 西加里曼丹 | ||
Vihara Tri Dharma Bumi Raya, salah satu tempat ibadah Tridharma yang cukup terkenal di Kota Singkawang. | |||
| |||
Motto: "Akçaya" (Bahasa Indonesia: "Tak Kunjung Binasa") | |||
Peta | |||
Negara | Indonesia | ||
Hari jadi | 1 Januari 1957 | ||
Ibu kota | Kota Pontianak | ||
Jumlah satuan pemerintahan | tampil Daftar | ||
Pemerintahan | |||
• Gubernur | Sutarmidji | ||
• Wakil Gubernur | Ria Norsan | ||
• Sekretaris Daerah | A.L. Leysandri S.H. | ||
• Ketua DPRD | M. Kebing L. | ||
Luas | |||
• Total | 147.307,00 km2 (56,875,55 sq mi) | ||
Populasi | |||
• Total | 5.414.540 | ||
• Kepadatan | 37/km2 (100/sq mi) | ||
Demografi | |||
• Agama | Islam (60,07%) Kristen (33,74%) — Katolik (22,16%) — Protestan (11,58%) Buddha (5,85%) Konghucu (0,26%) Hindu (0,05%) Kepercayaan 0,03%[1] | ||
• Bahasa | Indonesia (resmi) Dayak (dominan) tampil Daftar | ||
• IPM | 67,66 Sedang (2020) 67,65 Sedang (2019) [3] | ||
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) | ||
Kode pos | 78xxx-79xxx | ||
Kode area telepon | tampil Daftar | ||
ISO 3166 code | ID-KB | ||
Pelat kendaraan | KB | ||
Dasar hukum pendirian | Undang-Undang No 25 Tahun 1956 | ||
DAU | Rp 1.766.686.880.000,- (2020)[4] | ||
Lagu daerah | "Cik Cik Periook" | ||
Flora | Tengkawang tungkul | ||
Fauna | Enggang gading | ||
Situs web | www |
Kalimantan Barat | |||
---|---|---|---|
Hanzi: | 西加里曼丹省 | ||
Hanzi tradisional: | 西加里曼丹省 | ||
Hanzi sederhana: | 西加里曼丹省 | ||
|
Kalimantan Barat (disingkat Kalbar) adalah sebuah provinsi di Indonesia, yang berada di pulau Kalimantan, dengan ibu kota atau pusat pemerintahan berada di kota Pontianak.[5] Luas wilayah provinsi Kalimantan Barat adalah 147.307,00 km² (7,53% luas Indonesia).[6] Kalimantan Barat merupakan provinsi terluas keempat di Indonesia setelah Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.[7] Pada tahun 2020, penduduk Kalimantan Barat berjumlah 5.414.390 jiwa, dengan kepadatan 37 jiwa/km2.[1]
Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki provinsi "Seribu Sungai". Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang di antaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan.
Kalimantan Barat berbatasan darat dengan negara bagian Sarawak, Malaysia.[8] Walaupun sebagian kecil wilayah Kalimantan Barat merupakan perairan laut, akan tetapi Kalimantan Barat memiliki puluhan pulau besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
Kondisi Alam
Iklim di Kalimantan Barat beriklim tropik basah, curah hujan merata sepanjang tahun dengan puncak hujan terjadi pada bulan Januari dan Oktober suhu udara rata-rata antara 26,0 s/d 27,0 dan kelembaban rata-tara antara 80% s/d 90%.
Hutan dan hutan adat
Hutan di Kalimantan Barat tinggallah bersisa 8,2 juta hektar, dan —sebagaimana dilansir oleh WALHI Provinsi Kalbar— mengalami deforestasi sebesar 124.956 hektar atau hampir 2 kali luas Jakarta pada periode 2015-16. Ia terdiri atas 124.657 hektar hutan primer dan sekunder, serta hutan tanaman 299 hektar. Laju deforestasi hutan di sini 42.000 hektar pertahun. Angka ini, termasuk yang tertinggi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya akibat alih fungsi lahan untuk investasi.[26]
Kalimantan Barat baru memiliki hutan adat yang baru disahkan oleh pemerintah. Presiden Joko Widodo pada 20 Agustus 2018 menyerahkan surat keputusan pengesahan atas hutan adat Desa Tae, Kecamatan Balai, Kabupaten Sanggau seluas 2.189 hektar, hutan adat Tembawang Tampun Juah di Dusun Segumon, Desa Lubuk Sabuk, Kecamatan Sekayam, masih dari Sanggau, seluas 651 hektar, dan 100 hektar hutan adat Pikul di Desa Sahan, Seluas, di Kabupaten Bengkayang.[27]
Sosial Kemasyarakatan
Suku Bangsa
Berdasarkan sensus tahun 2010, etnis paling dominan di Kalimantan Barat, yaitu Melayu (40,21%) dan Dayak (28,65%). Suku Dayak mayoritas di daerah pedalaman seperti Landak, Bengkayang, Sanggau, Sintang, Sekadau dan Melawi. Sedangkan suku Melayu mayoritas di kawasan pesisir, seperti Sambas, Kayong Utara, Ketapang, Mempawah dan Kota Pontianak. Suku terbanyak ketiga di Kalimantan Barat yaitu suku Jawa (9,72%) yang memiliki basis pemukiman di daerah-daerah transmigrasi yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota, terutama Kubu Raya yang sekitar 30% penduduknya merupakan warga transmigran asal Jawa. Di urutan keempat yaitu etnis Tionghoa (8,15%) yang banyak terdapat di perkotaan seperti Singkawang dan Pontianak. Di Kota Singkawang, 37% penduduknya adalah keturunan Tionghoa dan 32% Melayu, sedangkan di Kota Pontianak 32% penduduknya suku Melayu dan 18% Tionghoa. Budaya dasar Kalimantan Barat dibentuk atas tiga tungku utama, yaitu Dayak, Melayu dan Tionghoa.[28] Kedatangan orang Tionghoa ke Kalimantan Barat diyakini terdapat tiga gelombang, yang terbesar saat penemuan emas di Monterado, Bengkayang. Saat itu, Sultan Sambas dan Mempawah mendatangkan orang Tionghoa untuk menjadi tenaga penambang disana.[29] Walau demikian saat ini terdapat banyak suku bangsa dari seluruh Indonesia yang mendiami Kalimantan Barat, dan populasi suku Jawa sudah melebihi keturunan Tionghoa disebabkan banyaknya migrasi dari pulau Jawa, baik melalui transmigrasi maupun masuknya tenaga kerja dari berbagai sektor.[30]
Berikutnya di urutan kelima yaitu etnis Madura (6,25%) yang memiliki basis pemukiman di Mempawah dan Kubu Raya, yaitu sekitar 20%. Berbeda dengan suku Jawa, kedatangan suku Madura ke Kalimantan Barat karena migrasi swakarsa atau dengan biaya sendiri.[31] Di urutan keenam yaitu Bugis (3,12%) yang juga banyak terdapat di Mempawah (sekitar 10%). Setiap tahun di Mempawah diadakan upacara tradisi Robo'-Robo' untuk memperingati kedatangan Opu Daeng Manambon dari Kesultanan Luwu ke Kerajaan Mempawah.[32]
Suku bangsa di Kalimantan Barat selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Nomor | Suku Bangsa | Jumlah | Konsentrasi |
---|---|---|---|
1 | Melayu | 1.767.990 | 40,21% |
2 | Dayak | 1.259.890 | 28,65% |
3 | Jawa | 427.238 | 9,72% |
4 | Tionghoa | 358.451 | 8,15% |
5 | Madura | 274.869 | 6,25% |
6 | Bugis | 137.282 | 3,12% |
7 | Batak | 49.530 | 1,13% |
8 | Arab | 26.486 | 0,60% |
9 | Minangkabau | 23.428 | 0,53% |
10 | Banjar | 14.430 | 0,33% |
11 | Bali | 12.312 | 0,28% |
12 | Suku asal NTT | 8.083 | 0,18% |
13 | Sasak/Lombok | 6.035 | 0,14% |
14 | Makassar | 4.374 | 0,10% |
15 | Sunda | 2.796 | 0,06% |
Etnis lainnya | 23.968 | 0,55% | |
Total | 4.397.162 | 100,00% |
Komentar
Posting Komentar