Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Bulan Muncul dengan Lantang

Gambar
Bulan muncul dengan lantang D i muka para persada Serentak diam Gelap pekat kalah lawan karena cahaya bulan Bulan muncul dengan muka garang Adakah di balik punggung bulan Diserang cinta mengarus jeram Bulan muncul dengan rupa bulat Membalut luka yang sejak dini tersayat Meredam berontak yang tak kunjung diam Adakah ragam cerita Tebaran rasa Ratusan juang Ceceran dendam Menyusut seperti sulur yang perlahan meninggalkan malam Karena ketika bulan sudah muncul dengan lantang Semua hendak diam.

Si Bulan Penghabisan Malam

Aku terhenti di rembang petang dijulangnya memerah merendam di barat sana Jika semua sudah tiba di tujuan Aku belum pun sampai pada sasaran Sebab ianya menghindar pelak Tak hendak singgah Pada silaku bertandang Ketika petang sudah matang Aku tak ditemani gerhana bulan S ebab aku insan kian terlambat Menjemput belakang tak surut dipandang

BAHASA INDONESIA DI ANTARA TIGA RAGAM BAHASA BESAR DI KALIMANTAN BARAT

Gambar
Kalimantan Barat terdapat tiga suku terbesar, yaitu suku Melayu, suku Dayak, dan Etnis Cina yang disebut “cidayu”. Maka, bahasa yang digunakan juga terdiri atas tiga jenis bahasa yang paling banyak penuturnya. Selain ketiga bahasa daerah tersebut, terpdapat juga bahasa lain yang dibawa oleh pendatang seperti bahasa Jawa, Bugis, Madura, atau Medan. Sebagai bahasa penghubung antarsuku, masyarakat di Kalimantan Barat menggunakan bahasa Indonesia. Pemakaian bahasa Indonesia yang digunakan tidak dituturkan dengan benar meskipun dalam ranah resmi. Masyarakat   sering menyebutnya dengan sebutan bahasa Indonesia dialek Jakarta. Satu bahasa daerah di Kalimantan Barat saja memiliki banyak dialek, misalnya bahasa Dayak. Bahasa Dayak di Kalimantan Barat terdiri atas Bahasa Dayak Kanayatn, Iban, Ahe, Salako, Bakati’, dan puluhan dialek bahasa Dayak lainnya. Berbeda subsuku Dayak, maka berbeda pula bahasanya. Secara pribadi, penulis beranggapan suku Dayak lebih mudah berbahasa Indonesia d